Skip to main content

Distraksi Yang Luar Biasa Dari Layar Gadget

·494 words
Coretan
Jundi Mubarok
Author
Jundi Mubarok
Berbagi Kisah Menebar Inspirasi

Dengan kondisi ruangan yang gelap dan semburat cahaya dari lampu LED teras rumah, dan kubuat ruangan senyaman mungkin untuk anak tidur.

Kuhubungkan speaker bluetooh saya dengan smartphone lalu menyetel murottal anak yang merdu untuk menemani tidur dan saya letakkan smartphone di dekat kaki saya.

Dan seperti biasa, anak tidak langsung ke posisi tidur, tapi ada drama dulu; minta minum berulang kali, minta makan lagi, kadang minta bacain beberapa buku, dll.

Beberapa waktu berlalu saya panggil anak saya untuk segera tidur karena sudah larut malam, tapi setelah saya panggil kok seperti tidak ada respon sama sekali…

“Apa mungkin nasywa…?” Pikirku. Ah ngga mungkin nasywa sampai seperti itu, setelah menyingkirkan pikiran buruk yang lewat.

Apa dia sedang berpikir sesuatu? Hmm tapi apa…

Tiba-tiba…

“Aa..itu nasywa liat layar HP..” ucap istriku dengan cepat

“Astaghfirullah”

Ternyata posisi layar smartphoneku menghadap ke atas, sepertinya ketika saya menggeser smartphone menggunakan kaki smartphone sempat terbalik.

Tentu hal ini membuat saya kaget, padahal anak saya tidak pernah seperti itu sebelumnya.

Saya terus berucap istighfar dalam hati…

Ternyata distraksi dari layar gadget cukup membuat saya terperanjat.

Lain kali saya harus lebih perhatian masalah gadget ini apalagi membuat anak tidak fokus dan kurang memperhatikan sekitar.


Anak dari teman saya selalu menonton video dari smartphone disaat orangtuanya sedang sibuk,alih-alih didampingi orangtuanya.

Yang saya perhatikan anaknya ini kurang fokus melihat lingkungan sekitar; kurang peka terhadap kejadian di sekitar, sehingga cenderung lebih ceroboh dan sering terlihat tersandung dan terjatuh.

Seperti youtube shorts, instagram reels, tiktok media social tersebut memiliki durasi tayang yang singkat dan tidak jarang kita suka lupa sudah berapa lama membuka aplikasi youtube short, sudah berapa jam kita scroll reels instagram.

Ya, bahkan seusia kita pun bisa lupa, apalagi seorang anak yang tidak bisa mengontrol diri.

Kenapa demikian?

Karena konten seperti itu tidak akan pernah habis dan muncul rasa penasaran dan muncul gumaman dalam hati kita yang mungkin tak kita sadari…

“Konten apa yaa yang berikutnya muncul..”
“Wah seru nih, mungkin kalau saya scroll ke atas lagi lebih seru..”

Ya seperti itulah otak kita di beri informasi yang cepat sehingga tidak bisa fokus dan terus menerus penasaran.

Bahkan akan “ditawarkan” konten baru yang sebelumnya kita tidak minat tapi tiba-tiba direkomendasikan dan muncul di beranda.

Kasusnya seperti pada akun youtube saya.

Saya suka dengan otomotif dan sesekali ke arah bisnis digital, tapi tiba-tiba muncul konten tentang catur, yaitu magnus si raja catur dunia.

Sama sekali saya tidak paham permainan catur itu seperti apa, tapi saya disuguhi youtube short tentang konten catur ini berulang kali yang pada akhirnya saya jadi penasaran dan sering berhenti untuk melihat sampai detik terakhir.

Apalagi konten yang disajikan juga tidak bisa kita atur, bahkan youtube kids pun demikian yang katanya ada konten terselubung yang mengajarkan untuk suka sesama jenis.

Tentu sebagai orang tua harus lebih aware masalah ini, tetap dipantau jika memang terpaksa anak sudah diberi smartphone mereka sendiri.

Tulisan ini sebagai opini pribadi saja dan tetap menghormati opini yang berbeda dengan tanpa merendahkan.

Jika mau diskusi boleh tulis di kolom komentar.